Muhammad Husni Thamrin
lahir
di Sawah Besar, Jakarta. Putra Betawi ini menyelesaikan pendidikan menengahnya
di Konnieg Williem II, kemudian bekerja di kantor kepatihan. Prestasinya yang
baik membuatnya dapat bekerja di kantor residen Batavia, lalu di perusahaan
pelayaran Koninkiijke Paketvaari Maatschappij (KPM). Tahun 1923, beliau
mendirikan Persatuan Kaum Betawi untuk memajukan warga Jakarta setelah
sebelumnya diangkat menjadi anggota Dewan Kota Batavia (Jakarta).
Beliau
kemudian bergabung dengan Partai Indonesia Raya (Parindra). BeIìau menjadi
ketua Parindra menggantikan dr. Sutomo yang meninggaidi tahun 1938.
Perjuangannya di Volksraad dilanjutkan dengan mengajukan mosi penggunaafl nama
Indonesia sebagai ganti Nederlands Indic yang ditolak Belanda. Dalam
perjuangannya, Thamrin memang Iebih memilih jalur kooperatif atau bersedia
bekerjasama dengan penjajah, tetapi tidak kehilangan nasionalisme dan
prinsipnya. Beliau pun menolak mengibarkan bendera Belanda di hari kelahiran
Ratu Wilhelmina, 31 Agustus 1940. Beliau meninggal karena sakit dan upacara
pemakamannya di TPU Karet dihadiri Iebih dari 20.000 orang.
- Tempat/Tgl Lahir: Jakarta, 16 Februari 1894
- Tempat/tgl Wafat: Jakarta, 11 Januari 1941
- Sk Presiden: Keppres No 175 Tahun 1960, Tgl.28 Juli 1960
- Gelar:Pahlawan Nasional
Selain sebagai pejuang, M.H Thamrin merupakan seorang
pedagang yang berhasil. Dengan uangnya sendiri, ia membeli sebuah bangunan di
Jalan Kenari, Jakarta, untuk keperluan perjuangan dan lapangan di daerah
Petojo, Jakarta, sebagai tempat bermain bola anak-anak Betawi yang dilarang
bermain di daerah Menteng. Bangunan di Jl. Kenari ini kemudian menjadi Museum
M.H Thamrin
Semoga
BerManfaat
::::::::::::::::::::::::::::::::::::Wassalamualaikum.Wr.Wb:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
|
No comments:
Post a Comment