Assalamualaikum.Wr.WB
Danudirja-Setiabudi:memiliki
nama asli Ernest Eugene Francois Douwes Dekker. Setiabudi adalah saudara dari
Eduard Douwes Dekker,pengarang buku ‘Max HaveIaar’ yang dikenal sebagai
Multatuli. Selepas sekolah di HBS tahun 1897, Ernest bekerja sebagai pengawas
di sebuah perusahaan perkebunan Belanda di kaki Gunung Semeru, lalu pindah ke
pabrik gula di Pasuruan. Douwes Dekker atau DD juga sempat bersekolah di Swis
dengan mendaftarkan dirinya sebagai orang Indonesia dan suku Jawa. Bekal pendidikannya
ini membuatnya pernah menjalani profesi sebagai guru kimia.
Saat
ibunda beliau meninggal ditahun 1899, ia sangat sedih. Beliau kemudian
bertualang ke luar negeri dan terlibat dalam Perang Boer di Afrika Selatan,
membantu perjuangan mengusir Inggris. Setelah itu, beliau sempat dipenjarakan
oleh Inggris di SriLanka. Pada tahun 1903, ia kembali ke Jawa dan memilih
bekerja sebagai wartawan. Ia sempat bekerja di surat kabar De Locomotief IaIu
Surabajaas Handeisbiad. Beliau menjadikan surat gerakan anti penjajahan melalul
tulisan-tulisan keras menentang Belanda. Beliau merekrut banyak pemuda, antara
lain Soeryopranoto, Cokrodirdjo, Cipto, dan Gunawan Mangoenkoesoemo.
Akibatnya,
beliau tidak lama bertahan. la pun bekerja di Bataviaas Nieusblad. Hanya sebentar
saja, beliau kembali keluar dan membuat sürat kabar sendiri. Awalnya majalah
bulanan HetTijdshrift, lalu koran De Express yang radikal. Orang-orang
menyebutnya “Neo-Multatulian’. Langkah Ernest selanjutnya adalah mendirikan
Indische Partij (IP) pada tanggal 25 Desember 1912 di Bandung bersama dua
sahabatnya, Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat. IP adalah partai
politik pertama di Hindia yang menyerukan ‘Hindia untuk orang Hindia’
Pernyataan Hindia untuk orang Hindia mampu membangkitkan semangat nasionalisme
rakyat.
Menjelang
peringatan 100 tahun kemerdekaan Belanda dan Perancis pada November 1903, para
tokoh IP, yaitu Ernest Douwes Dekker,Suwardi Suryaningrat, dan
CiptoMangunkusumo membentuk Komite Bumiputera dan melakukan kritik atas rencana
perayaannya di Indonesia. IP menganggap rencana peringatan itu sebagai
penghinaan bagi bangsa Indonesia yang masih terjajah. Tiga Serangkai ini
kemudian dibuang ke Belanda. Pada tahun itu juga IP dibubarkan oleh Gubernur
Jenderal Belanda. Sekembalinya ke Jawa pada tahun 1918, Tiga Serangkai kembali
berusaha terjun ke politik dengan bergabung di Insulinde. Namun, karena
organisasi ini dianggap terlalu cutis, mereka pun mendirikan NIP (Nationaàl
Indische Partij). Organisasi ini segera dibubarkan penguasa kolonial. Ernest
sendiri juga melanjutkan perjuangan melalui jalur pendidikan dengan mendirikan
Ksatria Institut yang menanamkan nilai kebangsaan.
Menjelang
meletusnya Perang Pasifik di awal tahun 1940-an, Belanda menangkap para tokoh
pergerakan Indonesia. Ernest termasuk yang ditangkap dan ditahan di Ngawi. Saat
Jepang mendarat di Jawa, beliau dibuang ke Suriname. Pada tahun 21 Januari
1947, beliau berhasil kembali ke Indonesia. la Iangsung bertemu dengan Bung
Karno. Bung Karno yang mengakui Ernest Douwes Dekker sebagai gurunya, kemudian
memberi nama Danudirja Setiabudi kepada beliau. Danudirja berarti banteng yang
kuat, sementara Setiabudi berarti jiwa kuat yang setia. Dengan berganti nama
menjadi Danudirja, beliau pun masih tetap dapat dipanggil dengan inisial DD
yang telah lekat dengan dirinya.
Danudirja
Setiabudi kemudian masuk ke dalam Kabinet Syahrir. la juga pernah menjadi
penasihat presiden dan anggota delegasi Indonesia saat melakukan perundingan
dengan Belanda. Pada saat Agresi Militer II Belanda, hampir semua pemimpin
Republik ditangkap, termasuk DD. Namun karena usia yang sudah lanjut,DD pun
dibebaskan. Pada tahun 1949,DD kembali menempati rumahnya di Bandung. Pada 28
Agustus 1950,Ernest Douwes Dekker atau Danudirja Setiabudi mengembuskan napas
yang terakhir.
- Tempat/Tgl. Lahir : Pasuruan, 8 Oktober 1879
- Tempat/Tgl. Wafat : Bandung, 28 Agustus 1950
- SK Presiden : Keppres No.590 Tahun 1961, Tgl. 9 November 1962
- Gelar : Pahlawan Nasional
Meskipun
beliau memiliki darah Belanda, Jerman, Perancis , dan Jawa dari orang tuanya,
tetapi jiwa nasionalismenya sangat tinggi. DD sangat menentang segala bentuk
kolonialisme bangsa Eropa di Asia dan Afrika.
Semoga Membantu
Wassalamualaikum........
No comments:
Post a Comment